Kegiatan rancang bangun gasifier dimulai pada tahun 2010, di dasari oleh kondisi industri kecil yang membutuhkan energi alternatif yang bersih, nyaman dan ekonomis. Hasil kegiatan telah menghasilkan satu unit gasifier kapasitas 2 – 5 kg/jam batubara dengan produk gas bakar ( CO, H2 dan CH4).
Untuk mengetahui kinerja gasifier, pada tahun 2011 telah dilakukan uji coba secara langsung di Nusa Tenggara Barat untuk peng-ovenan daun tembakau. Kinerja gasifier batubara ternyata mampu bersaing dengan bahan bakar lainnya seperti minyak tanah dan kayu bakar yang pada saat itu mendominasi bahan bakar peng-ovenan tembakau. Secara teknis, penggunaan bahan bakar melalui proses gasifikasi lebih efisien disebabkan tidak banyak panas yang terbuang dibandingkan dengan pembakaran secara langsung khususnya pembakaran langsung bahan bakar padat seperti kayu, biomas, briket batubara/batubara. Perbandingan biaya energi per-kg daun tembakau adalah sebagai berikut :
Biaya energi dengan menggunakan gasifier, baik itu dengan bahan baku batubara maupun di kombinasikan dengan biomasa hanya Rp. 512 – 536 per- Kg tembakau. Biaya energi tertinggi adalah peng-ovenan menggunakan BBM, yakni Rp. 1440/Kg tembakau.
Dari keberhasilan uji kinerja gasifier pada peng-ovenan tembakau di NTB, tahun 2012 -2013 rancang bangun dikembangkan pada skala 20 kg/jam sebagai pilot project di Sentra Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara, Palimanan, Jawa Barat. Gasifier telah berhasil menghasilkan gas (CO, H2 dan CH4) tidak hanya untuk gas bakar tapi juga sebagai gas engine untuk menggantikan BBM pada generator 1 Kw secara terpadu. Pengembangan gasifier, tidak hanya untuk kegiatan internal tekMIRA, namun telah dilakukan kerjasama dengan Badan Litbang Inovasi Daerah Provinsi Sumatera Selatan untuk pengeringan kopi di Kabupaten Lahat.
Untuk menghasilkan rancangan yang optimal, tahun 2014 pemanfaatan gas bakar batubara di perluas untuk uji coba peleburan non-fero dan industri yang menggunakan boiler untuk mempersiapkan implementasi di industri pada tahun 2015. Implementasi akan dilaksanakan di Industri peleburan alumunium dan industri yang menggunakan boiler di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan tersebut akan ditunjang dengan Nota Kesepahaman antara Badan Litbang ESDM dan Gubernur DIY serta Perjanjian Kerjasama antara Puslitbang tekMIRA dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM DIY.
Program pengembangan Gasifier Mini (GasMin) Batubara akan diperluas penggunaannya di berbagai industri padat energi melalui konsep Industri Kecil Berbasis GasMin. Penyususnan konsep tersebut akan melibatkan berbagai institusi yang terkait di Daerah Istimewa Yogyakarta melalui kajian feasibility study yang komprehensif. Kegiatan tersebut akan menjadi perkerjaan besar untuk mendukung program komersialisasi Gasmin di tahun 2017. Oleh karena itu tahun 2016 harus sudah dimulai dengan kegiatan disseminasi melalui penerapan di berbagai industri padat energi.
Gasifier dan Purifikasi
Apilasi Untuk Genset
No comments:
Post a Comment